Uji Kadar Timbal (Pb) pada Ikan Teri dan Cumi Kering yang Beredar di Pasar Sambu Medan secara Spektrofotometri Serapan Atom
DOI:
https://doi.org/10.52622/jisk.v2i1.10Kata Kunci:
Teri kering, Cumi kering, Timbal, Spektrofotometri serapan atomAbstrak
Ikan teri dan cumi merupakan salah satu sumber daya perikanan paling melimpah diperairan Indonesia. Adanyapeningkatankonsentrasilogamberatsepertitimbal di perairanlaut yang disebabkanolehlimbahdariindustri, baikitulimbahpadatmaupunlimbahcairsehingga biota lautsepertiikanteridancumiterakumulasilogamberattersebut. Tingkat toksisitaslogamberat yang sangattinggidapatmenimbulkanefekburukterhadapkesehatanmasyarakat.Tujuan penelitain adalahuntuk mengetahui kandungan timbal dan menentukan jumlah kadarnyapada ikan teri kering dan cumi kering yang beredar di Pasar Sambu Kota Medan. Penelitian ini menggunakan metode spektrofotometri serapan atom (SSA) pada panjang gelombang 283,8 nm.Hasil penelitian menunjukkanbahwa ikan teri kering dan cumi kering mengandung timbaldengankadar tertinggi pada ikan teri kering adalah 7,04 mg/kg dan kadar pada cumi kering adalah 6,65 mg/kg. Kadar logam timbal pada ikan teri kering dan cumi kering sudah melebihi standar maksimum yang ditetapkan oleh Standar Nasional Indonesia (SNI Nomor 7387 Tahun 2009)yaitu0,3 mg/kg pada ikan dan hasil olahannya, sedangkan 1,5 mg/kg pada moluska
Unduhan
Referensi
Csirke J, Gulland JA. Small Shoaling Pelagic Fish Stocks. Fish Popul Dyn Implic Manag. 1988;
Uluturhan E, Kucuksezgin F. Heavy Metal Contaminants in RedPandora (Pagellus erythrinus) Tissues from The Eastern Aegean Sea, Turkey. Water Res. 2007;41(6):1185–92.
Nontji A. Laut Nusantara Edisi Revisi. Djambatan Jakarta. 2005;
Makfoeld D. Toksikan Nabati dalam Bahan Makanan. Liberty.Yogyakarta; 1983.
Palar H. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Jakarta: Rineka Cipta; 1994.
Darmono. Logam dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup. Penerbit Universitas Indonesia; 1995.
Fardiaz S. Polusi Air dan Udara. Kanisius; 1992.
Galal‐Gorchev H. Dietary Intake, Levels in Food and Estimated Intake of Lead, Cadmium, and Mercury. Food Addit Contam. 1993;10(1):115–28.
Siboro NS, Sitorus H, Lesmana I. Analisis Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) pada Ikan Pelagis Kecil yang Didaratkan Di Pps Belawan Kecamatan Medan Belawan Sumatera Utara. Aquacoastmarine. 2016;14(4):52–8.
IndirawatiSM. Pencemaran Logam Berat Pb dan Cd dan Keluhan Kesehatan pada Masyarakat di Kawasan Pesisir Belawan. Jumantik. 2017;2(2):54–60.
Nasional BS.SNI 7387: 2009. tentang Batas Maksimum Cemaran Logam Berat dalam Pangan Jakarta Badan Standarisasi Nas. 2009;
Indonesia SN. Cara Uji Kimia–Bagian 5: Penentuan Kadar Logam Berat Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd) pada Produk Perikanan. SNI. 2011;2354:2011
Gandjar IG, Rohman A. Kimia Farmasi Analisis. Pustaka Pelajar, Yogyakarta. 2007;299:463–80.
Harmita H. Buku Ajar Analisis Fisikokimia. Jakarta Dep Farm FMIPA UI. 2006;
Nasional BS. Batas Maksimum Cemaran Logam Berat dalam Pangan. SNI. 2009;7387:2009.
Widajanti L, Girsang R, Pradigdo SF. Studi Keamanan Pangan Kimiawi dari Logam Berat Timbal pada Euthynnus Sp, di Perairan Semarang. J Kesehat Lingkung Indones. 2004;3(2):66–8.
Shi P, Xiao J,Wang Y, Chen L. Assessment of Ecological and Human Health Risks of Heavy Metal Contamination in Agriculture Soils Disturbed by Pipeline Construction. Int J Environ Res Public Health. 2014;11(3):2504–20.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Indah Sains dan Klinis

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.