Pembuatan Sabun Padat Antiseptik Ekstrak Etanol Kulit Jeruk Lemon (Citrus limon (L.) Burm. f.)
DOI:
https://doi.org/10.52622/jisk.v2i3.34Kata Kunci:
Sediaan sabun padat antiseptik, Ekstrak kulit jeruk lemon, Aktivitas antibakteriAbstrak
Salah satu tanaman herbal yang memiliki sifat antibakteri dapat digunakan dalam bentuk sediaan sabun padat antiseptik adalah kulit buah jeruk lemon (Citrus limon (L.) Burm.F.). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan komposisi optimum sediaan sabun padat antiseptik dari ekstrak etanol kulit jeruk lemon berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh SNI 06-4085-1996 serta uji aktifitas antibakteri. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode sumuran. Pemeriksaan karakteristik simplisia dilakukan dengan uji skrining fitokimia. Evaluasi sediaan sabun padat antiseptik dilakukan dengan uji organoleptik, uji pH, uji homogenitas, uji tinggi busa dan uji aktivitas antibakteri. Variasi konsentrasi sediaan sabun padat antiseptik adalah F1(5%), F2(10%) dan F3(15%). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan hasil uji skrining fitokimia kulit jeruk lemon (Citrus limon (L.) Burm.F.) mengandung senyawa metabolit sekunder yaitu alkaloid, flavonoid dan triterpenoid berfungsi sebagai antibakteri. Sabun padat antiseptik yang dibuat dari ekstrak etanol kulit jeruk lemon sudah memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh SNI 06-4085-1996 yaitu sabun berbentuk padat dan homogen, beraroma jeruk lemon dengan pH 8,71-10.52, tinggi busa 4,7–4,9 cm, serta alkali bebas dalam kondisi aman terhadap kulit. Berdasarkan hasil uji aktivitas antibakteri sediaan sabun padat antiseptik ekstrak etanol kulit jeruk lemon (Citrus limon (L.) Burm.F.) dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Pada konsentrasi F1(5%) memiliki zona daya hambat sedang sebesar 10.26 mm; pada konsentrasi F2(10%) memiliki zona daya hambat kuat sebesar 11.78 mm; pada konsentrasi F3(15%) memiliki zona daya hambat kuat sebesar 12.57 mm. Ekstrak kulit jeruk lemon dapat diformulasikan menjadi sabun padat antiseptik dengan konsentrasi yang optimum yaitu F3(15%).
Unduhan
Referensi
Garna H. Patofisiologi Infeksi Bakteri pada Kulit. Sari Pediatr. 2016;2(4):205–9.
Arfani N. Identifikasi Bakteri Staphylococcus Aureus Pada Kulit. Penerbit Kbm Indonesia; 2021.
Millah H. Pengaruh pemberian perasaan jeruk nipis (Citrus Aurantifolia S) terhadap daya hambat pertumbuhan staphylococcus aureus dengan menggunakan Metode Difusi”. Wijaya Kusuma Surabaya University; 2020.
Aznury M, Serlina A. Optimasi formula pembuatan sabun padat antiseptik alami dengan penambahan ekstrak daun sirih hijau (piper betle l). Kinetika. 2021;12(1):51–9.
Putri AR, Sulistyowati E, Harismah K. Uji antibakteri daun stevia dalam formulasi sabun padat jeruk nipis. EDUSAINTEK. 2019;3.
Harahap IS, Halimatussakdiah H, Amna U. Skrining Fitokimia Ekstrak Daun Jeruk Lemon (Citrus limon L.) dari Kota Langsa, Aceh. Quim J Kim Sains dan Terap. 2021;3(1):19–23.
Mayasari U, Laoli MT. Karakterisasi simplisia dan skrining fitokimia daun jeruk lemon (citrus limon (l.) burm. f.). KLOROFIL J Ilmu Biol dan Terap. 2018;2(1):7–13.
Bernaldez JL, Vicencio MCG. Antibacterial Activity of Soap Formulated from Garlic (Allium sativum L.) Extract. J Adv Microbiol. 2021;63–7.
Pratama YE, Melia S, Purwati E. Characteristic and quality microbiology solid soap citronella oil with the addition of Lactobacillus brevis. In: IOP Conference Series: Earth and Environmental Science. IOP Publishing; 2021. p. 12075.
Mopangga E, Yamlean PVY, Abdullah SS. Formulasi Sediaan Sabun Mandi Padat Ekstrak Etanol Daun Gedi (Abelmoschus manihot L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus epidermidis. PHARMACON. 2021;10(3):1017–24.
Lesmono V. BPOM RI.(2011). Acuan sediaan herbal. Jakarta: Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia. Depkes RI. Sediaan galenik. Dep Kesehat RI, Jakarta. 1986
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Indah Sains dan Klinis
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.